Berbagi Dalam Kebaikan

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 1 komentar


Oleh: Rudi Rendra
Hem banyak hal menarik yang saya alami semasa menjalani aktifitas di wajihah dakwah yang tumbuh di lingkungan kampus. Dari interaksi dengan berbagai jenis manusia, saya berharap saya terjaga dari lupa kalau kita adalah kader dakwah, boleh berinteraksi tapi jangan terkontaminasi, oke . Saya akan ceritakan beberapa kejadian yang unik, semoga bisa kita ambil ibrohnya. Selamat membaca. Dan silahkan tertawa.
Pertama kali saya ikut kegiatan dakwah kampus, pertama yang saya lihat adalah cara berpakaian kakak senior, serba Eiger, sendal eiger yang kayak pendekar wiro sableng, trus tas ransel, dan tentunya jaket aktivis, hem saya Tersepona(red: terpesona), dan tentunya meniru, dalam proses peniruan ini tidak ada maslah yang begitu berarti, dalam sekejap saya sudah disulap jadi aktivis, tapi baru bajunya saja.
Dan ada lagi nih hal yang lucu tentang, penyebutan kata yag sering diucapkan kader, “ Antum” hehe maklum ketika baru masuk sempet keseleo, nyebutin kata “ Antum”, contohnya: mas antum! Mau kemana. Ikut dong! Sebelum tau kesumbangan itu, rasanya gak ada yang aneh, tapi setelah, saya mulai paham dikit tentang bahasa arab, saya malah dibuat tertawa sendiri, seharusnya kata-kata yang benar adalah sebagai berikut;
“ Akhi, antum mau kemana?!”
“ Mas,(koma) antum mau kemana?”
Secara kaidah, boleh dong sedikit kita kaji, kata antum itu diucapkan sebagai kata sapa, yang artinya, kamu (seorang/ mufrod yang gunanya untuk takzim, atau menghormati) dan antum juga dapat kita artikan, kamu semua laki-laki. Untuk lebih jelasnya belajar deh bahasa arab yang baik dan benar. Karena banyak loh keutamaannya, !
Terus, setelah saya tahu sedikit tentang bahasa arab, maka saya sedikit tergelitik untuk mengangkat masalah ini!, pengucapan takbiruu...! (ayo bertakbir) sungguh gak jelas, kalau mau di tasyrifkan, pengucapan kata perintah (amer) maka pengucapan yang benar adalah, kabbiruu!!! Ayo bertakbir! Allahu akbar, sudah ya jagan kita ulangi lagi, saya gelisah aja, tapi memangsih kesalahan yang tidak fatal, namun jika diteruskan maka seperti saya anak PBA (Pendidikan Bahasa Arab) akan mengerutkan dahi, menahan rasa yang aneh, yaitu isin(red :malu. Bahasa jawa).
Oke, untuk selanjutnya saya ingin bercerita tentang berbagai jenis sms yang pernah masuk, mulai dari sms lebai versi kader, sms –godaan, teror, de el el cek it out!
Hem... memasuki semseter ke -2, kegitan mulai padat, akitvitas pribadi seperti tidur siang dan berleha-leha sukar ditemui lagi, maka disaat itu jugalah berdampak pada aspek kehidupan saya yang lain, yaitu masalah istijabah tiap kali amanah dan sms memenuhi inbox. Sebuah kejadian, ketika itu saya mendapat amanah disebuah kepanitiaan, dan kebetulan ketika itu saya, icak-icaknya lagi sedih-lah, berulang kali dan bertubi-tubi sms demi sms memborbardir masuk inbox BBku, dikarenakan lagi diterpa masalah kulaih IPK yang menurun dan mata kuliah yang berat so, saya jadi gak respon dengan sms-sms itu, begitulah kalau seorang ikhwan sedang sedih, lesu, menyendiri, menghindar dari hiruk-pikuk aktivitas Dakwah, akan dalam memasuki dunianya, tak hendak diganggu sedikitpun. Hem saya sadari ini gak sehat, jelas menghambat dakwah, saya sempat menyesal dengan perbuatan ini, ternyata, sms-sms itu adalah taklimat, untuk syuro yang mesti segera dipenuhi. rekan-rekan ikhwan dan akhwat, protes keras. Yang intinya saya mengabaikan panggilan jihad. dari kejadian ini saya berkesimpulan tentang psikologi akhwat kader dakwah, ternyata akhwat atau perempuan itu,
*suka ketidakpastian yang berlarut, butuh ketegasan sikap. Saya sarankan kepada para pria untuk sesegera mungkin membalas sms akhwat dengan baik untuk menghindari konflik seperti diatas.
Disisi lain, ternyata ikwan kayak saya ini, seperti penjelasan berikut,
*pria yang sedang dilanda masalah tidak ingin diganggu, bahkan ketika kadar masalahnya cukup tinggi, ia tidak ingin diganggu oleh amanah dakwah, ia lebih memilih sendiri dan tidak bertemu dengan orang orang untuk sementara waktu
Harapannya, dengan memahami karakter masing-masing ini, semoga kita dapat saling melengkapi dan tafahhum. Trus kita juga mampu menjaga akhlak dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
Masih tentang sms. ternyata Membahas masalah sms juga gak ada habis-habisnya, sekarang sms ini sedikit berbau VMJ, (Virus Merah Jambu) hem, ini adalah salah satu diantara masalahnya, seharusnya lebih ketat menjaga hijab dan akhlak hubungan antara ikhwan dan akhwat. Coba deh perhatikan,
“ Assalamualaikum, ukhti kayfa khaluki? Gimana katanya sakit, udah mendingan?” (ehem)
“ Alhamdulillah udah baikan, udah bisa kok, diajak syuro lagi, syukron atas doanya”
“ Waah kalau gitu, kapan kita bisa syuro lagi”
“ Hem, kapan yach, kalau besok sore aja gimana? Di komsat, “
“ Siiip! Oke deal! Besok bada asar di Komsat ya, infokan ke akhwat yang lain,”
“ Laksanaken bosz...!, semga Allah kuatkan kita di jalan ini”
“ Ya, makasih ukh, maan najah, wassalam”
“Walaikumslm wr wb”
Ups! Gak sempat disensor, tapi semoga rekan kader dakwah & pembaca yang budiman, paham sehingga sensor itu selalu ada di hati selalu merasa diawasi oleh Allah, sekarang saya udah paham. Saya bertekad untuk siap memperkuat basis kesolehan pribadi, menuju kesolehan ummat. Amin.
Trus ada lagi kejadian, masih seputar sms. Setelah saya mengikrarkan sumpah setia atau komitmen untuk soleh wa yuslieh (baik dan memperbaiki), ternyata Allah ingin menguji sekuatmana keimanan dan komitmen saya untuk selalu dalam batasan syari, menghindari berbagai godaan yang datang, ehem salah satu godaan itu datang dari masa silam, masa dimana celana saya masih berwarna abu-abu, dan baju putih tutwurihandayani, sms dari sidia menyapa menghembuskan wewangian syurga yang haram untuk dihirup sekarang, jika dihirup tentu di syurga kelak saya takkan dapatkan huurun aen, bidadari syurga. Namun sempat juga saya terbawa arus, astagfirullahhal adzim!!! Hazihi musykilah kabiiroh!
Bagaimana kisah selanjutnya?
Nah ini dia, saya tersadar telah jauh dari akhlak seorang pemuda muslim ideal, ketika mengikuti acara mabit di DJ (Darul Jannah), yaitu best cam-nya kader KAMMI, karena UIN SUSKA sendiri belum selesai membangun masjid. Ketika itu yang mengisi taujihnya diisi oleh ustadz Yunus L.C, wah luar bisa, beliau berkata bahwa “ penghambat dakwah itu adalah orang yang, tidak komitmen dengan batasan syari” lalu saya bertafakur, merenungi diri yang ternyata telah tergolong dalam golongan penghambat dakwah. Penyesalan terbit, sms-sms “sampah” dan nomor HP perempuan yang tak jelas yang saya nilai berpotensi mengajak kejalan kiri, saya delete .... “jangan ganggu saya lagi.!” Saya berazam dalam hati.
Akhirnya, sms-sms yang bernada melangkolis romantis najis, berubah jadi sms-sms haroki yang berinterval tinggi, tuk tegakkan takbir di jiwa dan raga, supaya terbangun sensitifitas terhadap kebaikan. Semoga kita termasuk pada golongan ‘’ulul albaab” yang berfikir, dan mampu mengambil ibroh disetiap pengalaman. Wallahu a’lam.

One Response so far.

  1. Unknown says:

    ini tulisanku ya, haduh, unyu banget!!! ya sudahlah!

Leave a Reply