FKII Asy-Syams UIN Suska Riau

Berbagi Dalam Kebaikan

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Ahlan Wa Sahlan di Blog FKII

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, ...

TFT PMLDK Sumbagut

Semoga FKII Selalu Berkarya.

Memahami Sastra Islam

Buku FKII Berkarya (Saat mentari Mulai Menyinariku) buku ini berisi Kumpulan Kisah pengalaman awal tarbiyah Kader2 FKII Asy-Syams.........

Muktamar FKII Asy-Syams ke XIV

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem, varius aliquet, ...

BUKU FKII Asy-Syams

I'm just a lowly contributor. My posts must be approved by the editor.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at ...

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 1 komentar



 Berikut ini naskah-naskah terbaik yang insya Allah akan dibukukan dalam buku FKII Berkarya 2013
  1. Jejakku Berawal Dari Tarbiyah-Abdul Muhadi BS
  2. Matahari Itu Selalu Terbit-Jumardi
  3. Saat Mentari Mulai Menyinariku-Taka Tanika
  4. Menjemput Cahaya di Majelis Malaikat-Nellya Chusnita
  5. Tarbiyah Membuatku Menjadi Da’i Yang Propesional- Alfikri Fauzi
  6. Seuntai Goresan di Jalan Dakwah-Khoiri
  7. Ternyata Sinar Tarbiyah Itu Membuat Aku Harus Selalu Tertawa- Rudi Rendra
  8. Manisnya Hidup di Alam Tarbiyah- Setty wahyuningsih
  9. Pengharapan di Awal Cahaya itu Menyinariku- Afsha Rahma
  10. Gelora Cinta Cahaya Tarbiyah- Sisca Afwan
  11. Ada Mawar Merah di ISC Al-Iqtishodi- Indra Gunawan
  12. Kan Udah Jadi Ikhwah- Zulkarnain
  13. Cahaya itu Telah Datang-Ruris Rabilta
  14. Bumbu-bumbu Ukuwah Islamiyah-Rismayanti Istiqamah
  15. Subhanallah Indahnya Ukuwah Ini- M. Alfan bin Yahya
  16. Jam Terbang-Ilham Fauzi
  17. Oase itu Bernama Tarbiyah- aozora hime
  18. Menjemput Cinta-Helma Yanti
  19. Kau Datang Begitu Saja-Helmi Yani
  20. Tarbiyah Adalah Rumah Terindah-Ematul Hasanah
Masih menerima naskah deadline 13 Januari 2013, naskah bisa di kirim ke Fkiiberkarya@gmail.com
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar






Kurangkai tinta demi tinta
Menaruhkan dua samudera cinta
Yang diisi berjuta warna
Dan keindahan mujahid-mujahidah
Yang tampak tiada kata lelah

Keterdiam dan terus berfikir
Engkau tegakkan terus risalah dakwah
Ditengah dunia yang begitu megah
Tiada sedikitpun keluh kesah
Hingga kau capai keinginan Rasulullah
Dan tegaklah kalimat lailahaillallah

Biarkan kumasuk kedalam barisan
Agar terjaga kualitas iman, dan
Cinta terhadap lorong kedamaian
Hingga suatu hari, ku berteriak
Kumasuk kedalam Jannah Allah berkat kalian...
Oh FKII Asy-Syam

By: Iffah Azzahra
PDC INSIGHT

Pekanbaru, 11 November 2012
Untuk FKII Asy-Syams Tercinta
Di Pekanbaru

Assalamu’alaikum...
Segarnya udara dipagi hari ini, terlihat embun-embun masih setia berada diatas dedaunan. Terdengar kicauan burung-burung menyapa kita seakan mengatakan “Assalamu’alaikum, selamat pagi !”. Indahnya ciptaan Allah ini tentu sepatutnya bagi kita untuk berfikir tentang makhlukNya tersebut. Tidakkah kita mau untuk mensyukurinya?
Kaifa haluk Asy-Syams? Mudah-mudahan dirimu dalam keadaan sehat wal’afiat dan dalam lindungan Allah SWT. Sejalan dengan bertambah majunya kehidupan manusia dan canggihnya peradaban, ana berharap semoga dirimu tetap istiqomah dijalan dakwah ini dan terus berusaha melakukan yang terbaik serta menjadi rahmat bagi seluruh alam, amiin...
Saat pertama kali mengenalimu, ya... saat itu Ana masih berada di tingkat satu dan Ana belum begitu faham siapa sebenarnya dirimu. Ana lihat sekumpulan pemuda yang ramah dan taat beribadah kepadaNya. Ana lihat juga sekelompok pemudi yang anggun dengan busana yang menutup tubuhnya. Sungguh pemandangan yang indah sekali...
Mmm.... jarum jam terus berputar, hari berganti hari, bulan berpindah bulan hingga akhirnya merangkai tahu, tak terasa... kini usiamu sudah sampai angka 14. Selamat Milad ya...!
Tak ada yang dapat ana berikan kepadamu Asy-Syams..., semoga dengan kalimat-kalimat ini bisa membangkitkan semangatmu untuk tetap berdiri...
14, ya... usia yang lumayan tua, dengan bertambahnya usiamu semoga semakin kokoh, tambah berkarya lagi dan semangat tambah berkobar hingga akhir hayat nanti...
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, sebenarnya banayk sekali harapan Ana sama Asy-Syams, diantaranya semoga Asy-Syams bisa menjadi barometer bagi yang lainnya. Disamping itu, Ana juga berharap, ditengah zaman yang modern ini semoga dirimu bisa mengajak manusia kearah yang baik, apalagi para generasi muda yang banyak hanyut ditelan perkembangan zaman.
Udah dulu ya Asy-Syams... semoga harapan-harapan tadi dapat terwujud, aamiin...
Wassalamu’alaikum...
Akhimu
Muhammad Zamri

SURAT CINTA UNTUK FKII ASY-SYAMS
Jalan “Perjuangan” No 1
Kampus Islami Madani


Assalamu’alaikum wr. Wb.
Khaifa haluk???
Alhamdulillah ya... sesuatu banget... udah 14 tahun lho... met Milad ya... kalau manusia nee, usia 14 tahun berarti udah mulai puber tuh. Mulai belajar baertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu yang besar, plus mulai mengenal C.I.N.T.A, tai buat kamu, saya kasih cinta yang laen deh. Cinta yang ditulis dikertas, yaitu “surat cinta”.
Special 4 U, FKII ku
Lima tahun lalu, aku menemukanmu dalam derap langkah yang tak tau harus berhenti dimana. Dan waktu berjalan dengan sempurna mengajarkanku tentang a,b,c dirimu. Tentang tawa dan tangismu, tentang 1,2,3 anak tangga yang harus kau lalui. Bisa jadi engkau seringkali kecewa melihatku duduk diam, sedang engkau berpeluh dengan rangkaian kerja.
Bisa jadi engkau cemburu, ketika aku lebih asyik bercengkrama dengan televisi, ketimbang datang disetiap acaramu. Atau barangkali engkau marah, saat aku seringkali pergi melupakanmu. Tapi, ah.. aku tau, engkau begitu mencintaiku, apa adanya. Hingga engkau seringkali membuka hati memaaafkanku, menerimaku kembali, dengan segala kejahilanku, kenakalanku, juga keegoisanku.
Pada akhirnya, cinta membentuk ikatan kuat antara engkau dan aku bagaikan ikatan hidrogen yang tak mampu terputus. Melahirkan energi yang menyegarkan, memberi semangat juga menyejukkan. jika aku adalah Natrium yang mampu meledak, maka engkau adalah Klorin yang mampu meredam. Hingga kita bagai senyawa NaCl, memberi rasa pada sekeliling kita.
Terimakasih... Engkau memberiku warna-warni pelangi. Mengajariku mengeja alif, ba, dan ta kehidupan. Menuntun menuju jalan yang pernah aku tinggalkan. Maaf... karena aku hanya bisa mencintaimu dengan cara sederhana. FKII ku... I LOVE U... J
Wah maaf ya... kalo surat cintanya katrok... ya... gimana lagi, saya bukan orang yang romantis (rokok makan gratis) kan saya tidak perokok, walaupun sering dapat makan gratis, he.. he..
Yo wes... tetap semangat ya... mba’-mba’ dan mas-mas di FKII...
Wassalamu’alikum wr. Wb.
Olive

Assalamu’alaikum.....
Alhamdulillah.....
Segala puji bagi Allah, yang telah membentangkan jalan dakwah bagi insan-insan perindu Jannah
Segala puji bagi Allah yang telah izinkan kaki-kaki kardil kita melangkah dalam lautan rahmat
Segala puji bagi Allah yang telah memaluk hati kita dalam dekapan ukhuwah
Allhamdulillah....
Ayyuhal, Ikhwah
Sungguh, dakwah ini adalah karunia-Nya dimana cinta mengalir dalam tubuh-Nya. Pengorbanan menjadi sebuah keniscayaan onak duri menghias tiap tapak jalan hingga sang musafir asing, penunpang kareta dakwah ini amatlah akrab berkawan dengan luka dan air mata, rasa kecewa sempitnya napas kala terhimpit, terjalnya dakian, oun curamnya turunan, tapi sungguh dakwah ini adalah karunianya, dimana tak ada yang layak sebagai balasan atas itu semua selain RidhoNya. Dan bukankah itu menjadi tujuan kita duhai Ikhwah?
Karena dengan RidhoNya pahit getir itu menjadi nikmat yang tiada tara. Keindahan syurga yang tak terbayang oleh mata, dan bukankah itu telah cukup wahai ikhwah?
Sungguh dakwah ini adalah karunianya dan menjadi bagian dari dakwah ini adalah sebuah karunia.
Maka, bersediakah kita menjadi batu bata dalam bangunan dakwah ini? Bersediakah tangan kita menyambut estafet panji sang nabi? Bersediakah kita mengukir nama dalam daftar para syuhada? Bersediakah kita memikul amanah sang kekasih saat ia berkata
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar



Maka tanyakanlah kepada sebuah keluarga kecil, yg hidup seadanya. Berminggu2, dua anak perempuan mereka, yg berusia 9 dan 13 tahun, selalu bilang ingin mencicipi sepiring kentang goreng dan sepotong ayam crispy di sebuah restoran fast food. Tiga bulan berlalu, keinginan itu tercapai. Si sulung menangis saat menghabiskan makanannya, karena dia tahu persis, orang tuanya yg hanya buruh kasar, menyisihkan begitu banyak keperluan lain demi kemewahan sekejap itu. Sungguh dia amat berterimakasih.

Maka tanyakanlah kepada seorang anak kecil, Agus namanya, kelas enam SD. Bertahun2 hanya punya sepasang sepatu butut, jahitan ada di mana2 mencegah sepatu semakin robek. Kalau hujan, jalan ke sekolah becek, Agus melepas sepatunya, rela kakinya kotor, sampai sekolah kaki dicuci, baru dipakai sepatunya, biar sepatunya awet bertahun2 ke depan. Agus tertawa lebar, nyengir saat akhirnya dibelikan sepatu baru. Aduhai, indah sekali senyumnya. Sungguh dia amat berterimakasih.

Maka tanyakanlah kepada Nenek Fatimah, usianya lebih 65 tahun. Tinggal sendirian di rumah kecil, hidup dari pensiunan suaminya yg telah duluan meninggal. Anak2nya sibuk di lain kota, hidup mereka juga tdk terlalu beruntung, jadi bagaimanalah hendak membantu Ibu mereka. Lima tahun Nenek Fatimah hanya punya satu mukena, sudah kusam warnanya, jarang dicuci, agar tidak jadi lebih cepat rusak. Disayang2, kadang Nenek Fatimah merasa malu, menghadap Tuhan dengan pakaian seadanya. Sungguh, meski sudah keriput, wajah tua itu terlihat begitu terharu saat akhirnya bisa membeli mukena baru, disisihkan dari uang pensiunnya. Satu gumpal air mata mengalir di ujung matanya, Nenek Fatimah mencium mukena barunya. Sungguh dia amat berterimakasih.
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar


Berapa yg datang:
1000 kader
100 kader
10 kader
1 kader


#jadilah bagian dari sejarah#
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 4 komentar


Oleh: Yuni Lestari
Ku ucapkan terima kasih kepada Rabbku, pemilik nyawaku, atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikanNya untukku, kedua orang tuaku yang sangat ku cintai selamanya, yang saat ini aku rindukan.
            Tak ada yang menyangka bahwa aku akan tumbuh disebuah desa kecil bernama Kepenuhan raya, tepatnya di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan-hulu Riau, sebab orang tuaku bukanlah penduduk asli Desa itu, ayah dan ibu berdarah Jawa (Jawa Barat), sama seperti pendatang yang lainnya bertransmigrasi dan merantau untuk mencari peruntungan di  Desa itu.
            Aku tumbuh di Negeri Seribu Suluk, dimana masyarakatnya yang Homogen atau mayoritas beragama Muslim, dari jenjang Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sampai ketingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), aku disuguhi perlengkapan Sekolah berupa jilbab setiap hari, tepatnya aku sudah mengenal jilbab dari masa Kanak-kanak, tapi saat itu jilbab masih kuanggap aksesoris yang harus dipakai setiap hari ke Sekolah, ketika memakai jilbab aku sering mengeluh panas dan gatal pada Ibuku, Ibuku yang minim akan ilmu Agama hanya mampu memberikan penjelasan “ kalau tidak memakai jilbab nanti neng dihukum sama Ibu Guru loh “, perkataan Ibu cukup membuatku takut untuk tidak memakai jilbab ke Sekolah, sepulang Sekolah jilbab pun aku tanggalkan.
            Waktu terus berjalan, hingga pada akhirnya aku menapaki jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), tapi pada sa’at itu aku masuk ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang tak jauh dari rumahku, sedari hari pertama masuk ke MTs hingga hari-hari berikutnya, sepulang dari sekolah aku semakin sering memakai jilbab, pergi ke Pasar, ke rumah teman, kerumah tetangga, dll. Itupun dikarenakan malu dengan potongan rambut baruku, rambut yang gagal dipotong Ibu itu membuat wajahku menyerupai laki-laki.
            Meskipun niatku belum benar-benar beristiqomah, tapi mungkin inilah salah satu cara Allah untuk memperkenalkan jilbab kesetiap hariku, sejauh ini jilbab juga masih menjadi penutup rambutku yang gagal dipotong, bukan  benar-benar menjadi penutup Aurat, kini hari-hariku disibukkan dengan memakai jilbab, walaupun baju pas badan atau kaus bermanset dan celana jeans menjadi andalan. Aku sudah berniat untuk melepas jilbab saat rambutku kembali panjang nanti. Beberapa bulan kemudian rambutku sudah mulai terlihat panjang, hari itu sepulang Sekolah akupun akan berkunjung kerumah sahabatku dengan rambut panjang tergerai.
           
Tiba dihadapan cermin, kucoba menata rambut sedemikian rupa, tapi tak pernah ada rasa puas dan percaya diri, akhirnya kuputuskan untuk mengenakan jilbab usangku lagi, tiba-tiba ada senyuman didepan cermin, aku merasa manis dan sangat manis. Sejak saat itu niatku memakai jilbab adalah untuk mempermanis penampilan, masih bukan untuk menutup Aurat, karena penampilanku terbilang sangat jauh dari Syar’i, berbagai gaya jilbab pun menjadi buruan saat berbelanja, hobi baru mengoleksi jilbab Style yang  sama sekali masih jauh dari syarat dan ketentuan berhijab, aku belum mengenal hijab pada waktu itu, bahkan mendengar orang mengatakannya saja tak pernah.
            Masih dalam niat berjilbab untuk mempermanis penampilan, aku terbilang hanyut dimasa-masa Pubertas, masa itu ku isi hanya untuk bergaya, berpenampilan menarik dan berkenalan dengan lawan jenis, saling bertukar nomor Handphone dan masih banyak lagi, kondisi ini terus-menerus bertahan sampai aku memasuki jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang pada waktu itu orang tua mendaftarkan ku ke Madrasah Aliyah (MA).
            Ada sedikit demi sedikit perubahan pada diriku ketika bersekolah di MA, dimana aku mulai tertarik mengenakan rok ketimbang celana jeans, itu disebabkan kakak-kakak kelas yang mengenakan rok terlihat lebih manis dan anggun, hobiku pun sekarang adalah mengoleksi rok.
Akupun mulai aktif diberbagai Organisasi, mengikuti Ekstrakurikuler sekolah disore hari, malam-malam tertentu mengikuti IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) di masjid-masjid sekitar rumah, dan sering mengikuti Training Motivasi, penampilanku pun sudah agak membaik, perpaduan kaus pas badan dengan rok dan jilbab tipis yang sudah mulai sedikit menutupi dada, tapi pergaulanku dengan lawan jenis masih belum ada perubahan.
Maraknya situs jejaring sosial Facebook menghipnotisku dan teman-teman untuk terus mengikuti perkembangan zaman, hari-hari ku tak pernah lepas dari akun Facebook, mulai dari mengupload status, mengupload foto-foto berjilbab dengan berbagai pose, mengAdd dan mengkonfrim pertemanan. Hal yang paling kusuka di Facebook adalah, ketika mengupload foto maka muncul “like” dan komen mereka tentang fotoku, tapi Allah tak membiarkan hambanya begitu saja, di Facebook aku dipertemukan dengan orang-orang yang Alim akan ilmu Agama, mereka terus menasehatiku tentang akibat foto yang di upload ke dunia maya, mereka sering Share atau men tag foto-foto yang bermanfaat disertai dengan catatan atau kisah-kisah penuh Inspiratif dari Funpage-funpage yang ada difacebook, mereka juga sering memberikan masukan tentang penampilan jilbabku, mereka menginginkan aku untuk berhijab, sedikit tersentak mendengar kata-kata hijab, karena jujur aku tak pernah tau dan paham apa itu hijab.

Dengan sabar dan penuh kasih sayang mereka memaparkan satu-persatu, mereka memberikan jawaban apa itu hijab ??, bagaimana cara berhijab ??, serta syarat dan ketentuan berhijab, subhanallah...
Aku bersyukur padamu yaa Rabb... yang telah menghadirkan mereka, yang telah mengisi kegalauan hati meskipun hanya lewat dunia maya. Sampai ada diantara mereka yang mengirimkan paket untukku, yang isi paketnya adalah 2 helai jilbab panjang dan lebar, serta 1 buku kecil kesayangannya yang berjudul “Easy Going, No Way ! Bikin hidupmu lebih terencana” karya Izzatul Jannah, ia bilang buku itu adalah untuk menopang semangat belajarku saat menghadapi Ujian Nasional nanti, Subhanallah Walhamdulillah...., mereka benar-benar mencintai karena Allah, meskipun tak pernah bertatap muka secara langsung dengan ku, sebegitu percayanyakah mereka padaku ??, lalu kapan aku akan percaya terhadap apa yang mereka katakan ??.
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar

oleh : Afdhal
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang dengan berbagai cobaan, sehingga Rasul dan orang-orang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat
QS Al Baqarah 2: 214
Sering kali kita mengeluh terhadap kerja-kerja dakwah yang dipikul karena menganggap bahwa apa yang dialami hari ini merupakan sesuatu paling berat dalam hidup, sehingga tidak sedikit seorang kader dakwah lemah menghadapi kondisi ini. Padahal Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar batas kemampuannya. Jika kita membaca dan merenungi sejarah para sahabat dalam menyebarkan dakwah dimuka bumi ini, bisa dibayangkan bagaimana pengorbanannya, mereka mendapat cobaan berat, penderitaan, kelaparan, kesengsaraan dalam menjalaninya. Ini bisa menjadi cerminan bagi kader dakwah bahwa apa yang dialami hari ini merupakan pengulangan masalah lama yang akan terus ada bagi orang-orang yang mengambil jalan mulia ini.
Jika kita lihat kondisi hari ini, tidak sedikit kader dakwah ketika diberi amanah mereka merasa berat, berapa banyak kader dakwah ketika mendapat tekanan dari musuh-musuh dakwah langsung ciut dan tidak berdaya, berapa banyak kader yang tidak mau ikut membantu memasang baliho/spanduk/pamflet karena malas, tidak mau merekap data, tidak mau hadir syuro, tidak datang tasqif, malas datang halaqoh, tidak siap membina, membangkang dengan keputusan syuro, banyak cincong ini itu, banyak alasan jika diberi tugas, dll. Masih banyak fenomena yang nampak disekitar kita sebagai penerus risalah dakwah ini, kita menganggap diri ini lemah yang serba tidak sanggunp. Hati-hati dengan seringnya kita menolak atau melalaikan panggilan dakwah, karena itu adalah bentuk dari upaya syaitan untuk menjauhkan kita dari berbuat kebaikan dan meraih derajat tinggi di sisi Allah SWT. Tugas besar kita hari ini adalah berupaya untuk memaksimalkan pengorbanan baik dari segi harta, jiwa, bahkan nyawa sekalipun akan kita serahkan untuk Allah SWT. Allahu Akbar!
Janganlah kita mengeluh dengan apa yang dialami hari ini karena belum seberapa jika dibandingkan dengan orang-orang terdahulu. Sebagaimana Allah tegaskan dalam firman-Nya “… mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang dengan berbagai cobaan…”  yakinlah bahwa ujian itu selalu ada dan tetap ada sepanjang hidup ini. besar kecilnya sebuah cobaan tergantung kadar keimanan kepada Allah SWT. Mengeluh itu hal yang wajar namun tidak harus membuat kita lemah dan lari dari kenyataan yang dihadapi. Bukankah kita ingin mengharapkan surga Allah yang dibuat seluas langit dan bumi itu? Sesungguhnya surga itu bukalah barang murah, yang bisa didapatkan dengan pengorbanan sedikit atau dengan harga murah. Logikanya adalah barang mahal tentu harganya juga mahal, hanya orang-orang yang banyak uanglah yang mampu membelinya. Begitu juga dengan surga, yang hanya bisa dibeli dengan ketaqwaan kepada Allah, yang didalamnya begitu indah dan tidak tertandingi kemegahannya dengan apapun di dunia ini .
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar


Audisi kisah-kisah menggetarkan pengalaman awal masuk tarbiyah “Ketika mentari menyinariku” edisi ke 2
Alhamdulilah, setelah sukses buku pertama “Ketika mentari menyinariku”, maka fkii as-syams berencana melanjutkan edisi ke 2 dengan judul yang sama “Ketika mentari menyinariku”

Syarat-syarat naskah ini:

1. Tulisan berbentuk kisah/cerita pengelaman sendiri/boleh juga pengalaman orang lain. Yang penting pesannya sampai kepada pembaca,Sebagai contoh bisa dilihat di buku fkii berkarya edisi satu atau di blog fkii
2. Panjang naskah maksimal 8 halaman, times new roman, 12, 1,5 spasi
3.Hanya boleh mengirimkan 1 naskah
4. Naskah yang masuk akan diseleksi terlebih dahulu
5. Peserta adalah Mahasiswa ataupun alumni Uin Suska Riau
6. Naskah dikirim via email ke fkiiberkarya@gmail.com. Jangan lupa lampirkan
biodata deskriptif penulis dalam bentuk narasi.
8. Deadline 13 Januari 2013
9. 30 naskah terbaik akan diterbitkan dalam bentuk antologi
Nah tunggu apa lagi Ayo sambungkan usiamu dengan sebuah buku  
[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar


Dalam menyambut hari hijab internasional
Ayo ceritakan pengalamanmu saat pertama kali berhijab, serta tantangan yang kamu hadapi dengan tema " Menjadi Istimewa dengan hijab"
Ketentuan penulisan:
Font TNR, spasi 1,5 maksimal 3 halaman
Kirimkan ke fkiiberkarya@gmail.com
Deadline 30 September
Tunggu apa lagi ayo menginspirasi dan berburu prestasi
[ Read More ]