Berbagi Dalam Kebaikan

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar

oleh:Alfikri Fauzi “Assalamualaikum wara matullahi wabarakatu” Pertama dan utama sekali marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah swt, atas nikmat dari-Nya lah kita bisa bersilaturahmi lewat rangkaian kata di surat ini.Dan tak bosan-bosan pula kita menyampaikan shalawat beriring salam kepada Arwah Junjungan kita yakni Nabi Muhammad Saw.Karena berkat perjuangan beliaulah kita bisa merasakan manisnya proses Tarbiyah dan bisa merasakan Indahnya menjadi seorang Muslim.Mudah-mudahan dengan banyak bershalawat kepada beliau kita mendapatkan syafa’at darinya di Yaumil Masyhar kelak. Amin!!!! Alhamdulillah, sebelum saya masuk ke dunia Putih yakni kalangan Ikhwan,saya sudah termasuk orang Hanif.Sejak MDA saya sudah mempunyai bakat dalam bidang dakwah yakni selalu Rangking Pertama di kelas dan selalu menjadi Juara 1 dalam perlombaan ceramah yang diadakan di MDA.Dan didikan dari orangtua saya cukup baik,karena mereka melarang saya untuk keluar pada malam hari. Jadi, saya hanya boleh keluar malam jika ada urusan penting(Syar’i). Dan ketika SMP pun bakat saya semakin diasah,karena ketika di SMP saya selalu menjadi Petugas Kultum jika ada Guru yang berhalangan.Dan ketika SMP ini lah,saya mendapatkan gelar baru dari teman-teman dan Guru-guru yakni julukan yang pada saat ini sebenarnya saya belum pantas untuk mendapatkan yakni “Ustad”.Ketika teman-teman bertemu dengan saya, mereka selalu memanggil saya Ustad. Dan saya mulai mengenal dunia Liqo’/Mentoring yakni ketika saya menginjakan kaki saya di dunia abu-abu putih atau masa SMA.Ketika itu saya di ajak oleh Kakak-kakak tingkat di sekolah saya yakni Akhi Ridho dan Akhi Sadi untuk masuk ke dalam Organisasi Rohis(Kerohanian Islam Sekolah).Pada awalnya saya cukup semangat dalam mengikuti kegiatan Rohis itu, namun lama-kelamaan semangat itu memudar karena saya harus mencapai mimpi saya yakni menjadi Pemuncak di SMA tersebut. Saya akui bahwa saya sebenarnya Kader ‘Ilmi,karena dari kelas 1 sampai kelas 2 SMA saya fokus belajar dan mengurus Rohis hanya setengah hati.Dan Alhamdulilah, mimpi saya tercapai yakni pada semester 1 Kelas 2 saya berhasil menjadi pemuncak di SMA tersebut.Sebenarnya saya sangat sedih sekali sekarang karena dengan banyaknya amanah yang saya pegang, kemampuan akademik saya menurun.Dan orangtua saya pun sempat marah kepada saya. Harapan saya, di tahun yang akan datang amanah saya di Kampus bisa berkurang.Dan saya bisa lebih fokus menjadi Kader ‘Ilmi. Dan saya memperoleh semangat lagi untuk aktif di Rohis SMA tersebut ketika Kakak Tingkat saya bisa masuk di Universitas Terkemuka di Indonesia yakni UPI Bandung. Mereka bercerita bahwa di setiap sekolah umum di bandung itu sudah mempunyai Rohis. Akhirnya saya dan rekan saya Herman bangkit kembali dari kefuturan dengan jalan menguasai siyasih di sekolah. Semua anak Rohis di Sekolah saya sepakat bahwa rekan saya Hermansyah harus menjadi Ketua OSIS di SMA N 1 Benai walaupun wakilnya dari kalangan perempuan. Akhirnya setelah kader Rohis kami naik,Rohis kami mendapatkan tempat yang terhormat di sekolah tersebut yakni kami berhasil membentuk Tim Safari Ramadhan ke desa-desa dengan di komandoi oleh Seksi Ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang mana saya dipercaya menjadi koordinatornya. Dan yang membuat ROHIS kami dipandang Rohis percontohan di kuansing karena di Kuansing Rohis yang pertama kali berdiri dan disetujui oleh Kepala Sekolahnya adalag ROHIS SMA N 1 Benai.Dan dalam masa kepengurusan kami(ketika itu saya kelas 3 IPA 1) kami berhasil mengadakan silaturrahim ke Rohis yang baru dibentuk yakni ROHIS SMA N 2 Benai. Dan yang membuat sekolah saya terkagum-kagum yakni Pemuncak 1,Pemuncak 2 dan Pemuncak 3 pada kelas 3 semester 1 adalah para Jundullah yakni Kader ROHIS SMA N 1 Benai.Harapan saya kepada FKII agar mendata kader-kadernya yang berprestasi di SMA dan sekarang anjlok prestasinya gara-gara kebanyakan amanah di Kampus agar memberikan kepada mereka lagi waktu yang banyak bagi mereka untuk bisa berprestasi lagi. Dan kita buktikan pad kampus ini bahwa kader-kader FKII harus menjadi pemuncak di kampus UIN SUSKA. Dan saya mulai merasakan hidayah Allah itu muncul di hatiku ketika saya mulai asik mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan Islam.Ketika itu abang saya pulang kampung dari kuliahnya yakni di IPB Bogor,rupanya abang saya banyak membawa majalah ISLAM Sabili dan buku-buku yang berkaitan dengan ISLAM.Saya pun mulai jatuh hati dengan Islam dengan memperoleh pencerahan dari Majalah Sabili. Sampai sekarang,saking jatuh cinta sama SABILI,saya masih terus update baca Sabilinya.Setelah itu saya semakin semangat datang Liqo’nya, dan Murobbi saya waktu SMA juga orang yang luar biasa karena dia juga ahli kungfu.Dan itu membuat saya terkagum pada pribadinya,dan akhlaknya yang luar biasa dan santun kepada Binaanya. Mudah-mudahan Murobbi saya selalu diberikan kekuatan Allah dalam membimbing generasi Muda di SMA N 1 Benai tersebut. Harapan saya kepada FKII agar mengaktifkan kembali kegiatan beladirinya karena Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah(Alias Pandu AZZAM).Ketika saya sudah masuk ke dunia Ikhwan ini baru saya sadar bahwa menjadi Da’i Profesional itu harus dimulai dari diri pribadi kita masing-masing. Mungkin waktu SMP,ketika kultum saya mengatakan apa yang tidak saya kerjakan sehingga informasinya masuk telinga kiri keluar telinga kanan.Dan Alhamdulilah,ketika saya masuk ke dunia Putih ini saya wajib mengisi daftar amalan yaumiyah diri kita,jadi kita bisa menjadi Da’i Profesional yakni mengerjakan apa yang kita ucapkan ketika ceramah. Dan di Dunia Putih ini saya berhasil menemukan dakwah yang begitu mengasikkan karena kita langsung berhadapan face to face dengan objek dakwah kita,sehingga bisa tersampaikan dengan baik(Metode Liqo”/Mentoring).Sangat berbeda dengan kultum/ceramah,yang mana bisa saja ketika kita berbicara masih banyak orang yang bercerita dan tidak mendengarkan ceramah kita. Mudah-mudahan dengan adanya mentoring di setiap elemen kampus UIN SUSKA bisa melahirkan orang-orang yang tersibgah dengan celupan Allah swt.Akhirnya, aku akan menuliskan sebait puisi: “Saat Tarbiyah Menyinariku” Hari ini ku sangat bahagia Ketika Tarbiyah menyinariku Dahulu kegelapan syirik selalu menutupi mata hatiku Dahulu kegelapan maksiat selalu menghantuiku Ya Allah..... Terima kasih Ya Rabb... Engkau telah mengenalkan aku dengan Tarbiyah Engkau telah memberikan hidayah-Mu lewat proses Membaca ayat-ayatmu Saat Tarbiyah menyinariku.... Aku menjadi bangga menjadi seorang muslim... Aku menjadi terobsesi memimpin negeri ini.... Aku menjadi orang-orang yang berjiwa besar... Saat Tarbiyah menyinariku... Aku mempunyai banyak saudara yang sehati denganku... Aku menjadi orang yang selalu senang setiap detik..... Karena Tarbiyah bukanlah segala-galanya.. Tapi segala sesuatu berasal dari Tarbiyah... Ya Rabb... Istiqomahkanlah aku di jalan dakwah yang panjang ini.. Ya Rabb.... Sinarilah pribadiku dengan cahaya Tarbiyah.... Demikianlah karya tulis saya tentang “Ketika Mentoring Mengubah Hidupku”.Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.Dan semoga buku yang akan diterbitkan ini bisa menggugah para manusia yang tersesat untuk kembali kepada jalan kebenaran.Amin....! Dan Mohon Maaf atas segala kesalahan jika terdapat dalam kepenulisan ini. “Wassala mualaikum wara matullaahiwabarakatu”

Leave a Reply