Berbagi Dalam Kebaikan

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar










Banyak sekali alasan-alasan untuk kita menghindar dari sengketa diri dan orang lain. Bukan sekedar mengelak untuk agar tidak terkena imbas penat karena diberi amanah, tapi benar-benar membuat alasan untuk pergi menuju yang lebih mudah. Kita memang sering kali mencari yang mudah, praktis, dan enak pula.

Sementara anak-anak diri yang terpatri kecil dalam otak bawah sadar kita, meraung menumpah air mata karena lapar tak diberi makan, sesalpun kadang hanya sesaat dan tak berusaha menata kembali.

 Padahal rumah ini sudah beberapa kali diterpa badai, tembus diterpa hujan, barang-barangnya pun habis berantakan. Setiap hari kita pulang dan beristirahat di rumah ini, tidur, mandi, makan, berdiskusi, dan mengonsepi lingkungan kita. Namun sering kali setelah itu hanya serakan yang menjadi santapan mata kita. Yang mau dilakukanpun ternyata tak juga terlaksana dengan baik. maukah kita menata kembali rumah kita yang harinya kering tanpa air, keruh tak jernih, ia seolah kehilangan nyawa aslinya, hanya tinggal nyawa imitasi saja? apakah mungkin dakwah ini seperti kata Rasul "Bagaiman mungkin bangunan akan berdiri kokoh jika yang satu membangun, sedang yang lainnya meruntuhkannya?" kalau kita masih sibuk dengan kebutuhan kita saja tanpa merasa rumah ini adalah milik kita, yakinlah bahwa benar apa yang Rasul ucapkan itu sedang terjadi pada rumah kita.

Leave a Reply