
Setakat Memeram Rindu Oleh: Tegar Fie Sabilillah Deretan legitimasi rinduku padamu, adakah sejujur mekar mawar?, lugu tanpa perlu disangsikan, atau rasa rinduku ini, hanya sesaat saja untuk berehat dari catat coret kelam. Dalam mendefinisikan rindu aku tenggelam ditelan linglung, tercari-cari benarkah rindu ini sejujur awan berarak tanpa resah berkabut kesah. Aku kegamangan mengartikan rindu, tapi sebentar, aku melihat masyhur menjamur ,kedai-kedai banjir orderan mendadak, tentang keterpaksaan menyurukkan aurat, di kota borak itu ditutup barang sejenak. Masjid-masjid sekejap sesak, lembaga infak penuh membeludak, benarkah ini rindu?, tapi mengapa hanya sejenak, mendadak? Setelah itu aku mencium gelagat, fastabiqul aurat, berlomba-lomba mengumbar bejat...