Berbagi Dalam Kebaikan

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Ahlan Wa Sahlan di Blog FKII

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, ...

TFT PMLDK Sumbagut

Semoga FKII Selalu Berkarya.

Memahami Sastra Islam

Buku FKII Berkarya (Saat mentari Mulai Menyinariku) buku ini berisi Kumpulan Kisah pengalaman awal tarbiyah Kader2 FKII Asy-Syams.........

Muktamar FKII Asy-Syams ke XIV

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem, varius aliquet, ...

BUKU FKII Asy-Syams

I'm just a lowly contributor. My posts must be approved by the editor.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at ...

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 2 komentar


"Wahai orang-orang yang beriman, Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?  Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS AsShof:2-4)


Jumat (17/02) pukul 15.00 wib tampak sekelompok pemuda telah berkumpul di Masjid Darul Amal Buluh Cina. Mereka adalah kader FKII Asy-Syams yang akan mengikuti acara TFT PMLDK (Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus) Wilayah SUMBAGUT (Sumatra Bagian Utara) di UNP (Universitas Negeri Padang) di Kota Padang, Sumatra Barat. Suasana sangat terik, hanya sebagian dari mereka yang memang mempunyai aktivitas penting berniat  keluar rumah untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun rutinitasnya. Hal itu pulalah yang dilakukan sekelompok pemuda yang jiwanya masih bergelora untuk melakukan perubahan, perubahan yang lebih baik untuk dunia dan dakwah.


Semua peserta telah berkumpul. 24 orang ditambah 4 orang kader dari Bengkalis dengan komposisi 2 peserta dari STAI Bengkalis dan 2 peserta dari Politeknik Bengkalis. Tampak jam menunjukkan waktu sholat Ashar akan tiba, sebagai kader dakwah ibadah adalah hal yang utama sehingga keberangkatan ditunda hingga sholat Ashar selesai ditunaikan. Ba’da ashar sesuai dengan jadwal seluruh peserta yang berjumlah 28 orang langsung berangkat menuju kota Padang. Perjalanan cukup panjang dan melelahkan namun terasa nikmat sepanjang perjalanan diiringi oleh senandung nasyid yang mampu membakar semangat muharik dakwah.


Perjalanan terus berlangsung menuju kota Padang, pukul 01.30 dini hari. Rombongan disambut ramah dengan panitia yang tidak lain adalah kader di UNP. Malam itu rombongan memilih menginap di sebuah masjid, hal yang biasa bagi aktifis masjid. Karena masjid adalah tempat yang nyaman bagi kader dakwah. Setelah bercengkrama sedikit dan melakukan Qiyamul lail masing-masing peserta beranjak tidur untuk mempersiapkan diri buat esok hari karena hari pertama acara PMLDK Training For Trainer dimulai.


Hari pertama pembukaan berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNP. Tampak kader dari berbagai kampus dan sekolah tinggi wilayah Sumbagut telah berkumpul di acara pembukaan. Acara pembukaan dimulai pukul 09.00, rentetan acara pembukaan formal yang seperti biasa pun berlangsung, dimulai dari pembukaan dari pembawa acara dan ditutup dengan doa beserta rangkaian kata sambutan yang salah satunya dari Koordinator BP NAS FSLDK SUMBAGUT kakanda Teuku Deby. Nuansa ukhuwah menggelayuti masing-masing peserta yang hadir yang beramah tamah, berkenalan dan saling berbagi cerita bersama. Acara pembukaan berjalan lancar tidak banyak hal yang memberatkan. Setelah pembukaan selesai dimulailah rentetan acara Training For Trainer di hari pertama. Materi pertama berjudul Manajemen Lembaga Dakwah Kampus disajikan oleh pemateri yang masih terbilang muda dan luar biasa yaitu Ardian Fajar, salah satu kader dari GAMAIS ITB yang saat ini diamanahkan sebagai ketua PMLDK TC FSLDK. Sebelum acara dimulai masing-masing utusan diabsen dengan meneriakkan takbir bagi PUSKOMDA nya disebutkan. Sungguh luar biasa ternyata kader dari Riau yang notabenenya adalah mayoritas kader FKII Asy-Syams merupakan utusan terbanyak dan terdahsyat.


Di hari pertama hanya ada dua materi. Namun isi materi cukup panjang menceritakan bagaimana pengkaderan dan pembungkusan syi`ar yang bagus serta berisi tentang Human Engginering. Materi Human Engginering ini disampaikan oleh Kang Cecep yang juga merupakan kader GAMAIS ITB dan mantan ketua PMLDK TC. Di hari pertama ini peserta disajikan dengan materi yang sangat mendukung terbentuknya suatu LDK yang baik. Acara hari pertama selesai sekitar pukul 17.00 kemudian peserta diantar  panitia menuju penginapan berupa wisma yang masih berada didalam wilayah kampus UNP.


Malam hari nya adalah malam silaturahim (ta’aruf), bercengkrama dan berdiskusi dengan kader yang berasal dari luar daerah serta malam merileksasikan badan bagi peserta setelah mengikuti materi seharian. Namun tidak melupakan amalannya. Layanan yang diberikan cukup memuaskan peserta. Di sini peserta tidak perlu repot-repot mencari kebutuhan konsumsi  untuk mengisi perutnya. Peserta cukup menunggu dengan tenang apabila jam makan karena panitia akan datang untuk menghantarkan makanan kepada peserta.


Hari pertama berlalu, karena bagaimana pun caranya kita menghalanginya waktu tak akan pernah bernegosiasi untuk berpindah dan terus berubah serta menggilas bagi mereka yang bergerak lamban karena tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Suasana dan cuaca pada hari kedua tidak jauh berbeda dengan hari pertama, cukup cerah dan terik serta tidak jauh berbeda dengan kondisi Pekanbaru di kala siang yang panas.


Di hari kedua, saatnya simulasi bagi beberapa peserta. Berhubung waktu yang terbatas sehingga tidak memungkinkan seluruh peserta yang sebanyak 185 orang tampil ke muka. Pada sesi ini, kader dari UIN Suska yang mendapatkan kesempatan untuk mengisi simulasi hanya 3 orang dari 15 orang yang mendapat kesempatan tampil. Termasuk kuota terbanyak dari masing-masing utusan. Kader yang mendapat kesempatan tampil itu adalah Gunawan Arafat, Saidan dan Zakaria. Performance kader dari Riau cukup maksimal dan tidak kalah saing dengan kader-kader dari daerah lain. Zakaria meraih suara terbanyak pertama dari juri votelock dan masuk ke babak selanjutnya (lima besar).


Setelah babak penisihan simulasi, ada breaking berupa doorprize dari panitia bagi dua peserta ikhwan dan akhwat. Doorprize bukanlah tujuan dari peserta, karena itu hanya sebuah kejutan dari panitia. Dengan suara yang cukup bersemangat MOT acara mengumumkan bahwasannya seluruh peserta diminta berdiri dan melihat pada bangku yang didudukinya, “Adakah tali yang terikat pada bangkunya ?!!”. Sureprise dan terkejut, bagi yang di bangkunya ada tali yang terikat. Dua peserta ikhwan dipanggil menuju panggung yaitu Akhina Asep Nurjaman dan Jurio Susilo. Tak disangka keduanya dari UIN. Semula dikira akan diberi hukuman karena sorak dari peserta mengibaratkan kami akan dihukum ternyata tidak. Panitia meminta kami menceritakan kisah perjalanan dari Pekanbaru ke tempat acara. Hm.. Terakhir, peserta yang beruntung ini pun diberi sebuah buku terbitan terbaru dari Gamais Press yang berjudul Membumikan Dakwah Kampus (lumayan dapat gratis J).


Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan 5 peserta terpilih dari babak penyisihan simulasi. Satu persatu tampil, dengan performance dan gaya masing-masing peserta untuk memikat audient mengikuti materi yang disampaikan. Tidak kalah dengan penampilan trainer yang sudah memiliki jam tayang tinggi, peserta TFT ini juga mampu membawa peserta mengikuti materi yang disampaikan.


Penghujung acarapun tiba, juri mulai memutuskan dan memberi kritik serta arahan kepada masing-masing peserta. Keputusan yang sesungguhnya tak ingin diputuskan oleh Dewan Juri karena setiap peserta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Juri memutuskan peserta terbaik dengan berat, peserta yang brilliant dan paling “PAS” menjadi trainer terbaik adalah seorang utusan dari UNP bernama Jufri (ketua UKK UNP).


Setelah diumumkan peserta terbaik TFT PMLDK maka berakhirlah acara tersebut. Diakhiri dengan bersalaman penuh ukhuwah dan sesi kenangan yaitu foto bareng yang semula direncanakan foto peserta dari Riau saja namun peserta lain tidak ingin ketinggalan sehingga ikut gabung foto bersama peserta PMLDK. Ada rasa haru dan bahagia di akhir acara, karena meskipun hanya beberapa hari namun ukhuwah telah menyatukan dan pengalaman yang diberikan cukup banyak untuk bekal dibawa pulang ke daerah masing-masing. Pukul 17.00 wib seluruh peserta check out untuk pulang ke daerah masing-masing.


Peserta dari Riau pun langsung berangkat menuju Pekanbaru. Namun karena sudah sampai di Sumbar tidak mungkin peserta pulang dengan tangan kosong. Sambil menuju perjalanan pulang singgah dulu ke Air Terjun Lembah Anai dan Bukit Tinggi untuk membeli oleh-oleh. Peserta tiba di Pekanbaru pada pukul 04.00 wib dan tanpa basa-basi langsung menuju kekontrakan, kos dan rumah masing-masing. Banyak tanggapan dari peserta setelah mengikuti TFT PMLDK tersebut. “Tidak ada kata lain selain salah satu pengalaman yang luar biasa” kata Azim kader FKII fakultas Psikologi.


Allah menyenangi muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Walau keduanya masih tetap ada kebaikan. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Dakwah yang dilakukan seorang dai akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain. Tanpa ada budaya yang dibangun, maka pastilah dakwah di kampus akan sulit berkembang dan semakin lamanya cita-cita dakwah kampus tercapai.

Kita merasa memiliki keluarga yang besar senasib dan seperjuangan dalam dakwah ini. Saling memikirkan antara satu dengan yang lainnya. Saling mengevaluasi. Luar biasa ternyata di luar sana. Banyak sekali saudara-saudara kita yang sama-sama memperjuangkan agama Allah ini. Sebagai kebesarannya ana ucapkan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!”. Sampai jumpa di Surga sana... I Love FSLDK,,J 
.: Humas FKII Asy-Syams  :.

[ Read More ]

Posted by HUMAS FKII ASY-SYAMS - - 0 komentar

Oleh: Jumardi
(Tulisan ini diterbitkan di Riaupos kolom Essai tanggal 12 Februari 2012)

Sastra dalam Islam (Arab) disebut dengan adab. Dalam keseharian, kita bisa mengaitkannya dengan kesopanan, kesantunan, atau dengan istilah kelembutan kata. Sudah tentu untuk menilai sikap dan tingkah laku seseorang kita melihatnya dengan adab. Baik dengan melihat kesopanannya, kesantunannya, atau dengan kelembutan tutur katanya saat bicara. Namun defenisi adab di dalam sastra jauh lebih besar daripada itu.

Menurut Shauqi Dhaif, adab (sastra) adalah karya yang dapat membentuk ke arah kesempurnaan kemanusiaan, yang di dalamnya terkandung ciri estetika dan kebenaran. Dalam Islam, sastra haruslah mendorong hasrat masyarakat untuk menjadi pembaca yang baik. Masyarakatlah yang menjadi target utama pemahaman kesusastraan. Jadi sastra Islam lebih mengarah pada pembentukan jiwa.
[ Read More ]